Mencoba untuk Tidak Berlanjut

Berita Terkait

• Camat Grabag Terima Kunjungan Wakil Bupati0
• Konsistensi Kebijakan Memutus Persebaran Covid 190
• S3 Desk Permohonan Siltap0
• Penerimaan LPJ Dana Transfer APBD 20190
• Desk Perubahan APBDesa 20200
• Semangatnya Tak Sekecil Desanya0
• Kenthong Semprot, Semprot Kenthong0
• Acara GOWES Tingkat Kecamatan Grabag Diputuskan untuk Ditunda0
• Camat Berikan Arahan pada Acara Pelantikan Panwaslu Kelurahan-Desa0
• Bergada Tunggul Wulung Ramaikan Parade Budaya0

Berita Populer

• Ada Perubahan Jadwal Pembentukan PPS, Calon Anggota PPS Harus Tahu
• Tanda Kebesaran Buka-Tutup
• Ikrar Halal Bihalal Keluarga Kecamatan Grabag
• SOSIALISASI APLIKASI SIKS-NG
• KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
• Pentas Wayang Kulit Ki Seno Nugroho di Lapangan Desa Ketawangrejo Sedot Ribuan Penonton
• TP PKK Kabupaten Purworejo Evaluasi 10 Program Pokok PKK di Desa Kedungkamal
• Tahun 2020 Kecamatan Grabag Akan Miliki Puskesmas Rawat Inap
• PENTINGNYA GIZI DAN LAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
• Gebyar Kampung KB Desa Bakurejo

GrabaGGayeng | kec-grabag.purworejokab.go.id - Wabah Covid 19 sudah mendunia, bersifat pandemik termasuk di Indonesia. Wabah yang mematikan tersebut tidak boleh dihadapi dengan rasa ketakutan yang berlebihan, namun tidak boleh disepelekan. 

"Kami mencoba, tapi untuk tidak kami lanjutkan, dan semoga tidak berlanjut kepada siapa pun, semua bebas dari virus corona" kelakar Ahmat Jaenudin, S.IP, M.M., camat Grabag ketika mencoba tempat tidur ruang isolasi penangan Covid 19 di Desa Ketawangrejo.

Kehadiran camat bersama Forkompinca itu dalam rangka memastikan kesiapan posko relawan penanggulangan covid 19 di desa Ketawangrejo. Supriyanto, ketua relawan, ex officio Kepala Desa membuat desain ruangan tersebut di komplek balai desa setempat dengan dukungan Dana Desa atas Perubahan APBDesa TA 2020. Hal ini terinspirasi karena banyak warganya yang merantau, dan ternyata benar, hampir seratus orang mudik kembali ke desanya. 

"Dengan doa dan amit-amitnya pak Camat, semoga ruangan ini tidak terpakai. Lebih baik wastra lungset ing sampiran," kata Supriyanto, kelakar camat yang dibalas dengan kelakar agar tidak terasa menakutkan.