Paparan Pembentukan Komunitas Anteng Lereng Dorong Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Eceng Gondok

By Emi 11 Apr 2025, 16:27:44 WIB Pemberdayaan
Paparan Pembentukan Komunitas Anteng Lereng Dorong Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Eceng Gondok

Grabag, 11 April 2025 — Bertempat di ruang Camat Kecamatan Grabag, telah dilaksanakan kegiatan paparan pembentukan Komunitas Anteng Lereng sebagai bagian dari program Pengembangan Potensi Swadaya Masyarakat Kawasan Embung Sungai Lereng Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Berbasis Kearifan Lokal dengan Memanfaatkan Sumberdaya Indigenous, Jumat (11/4).

Kegiatan ini dipaparkan oleh Bapak Aris, dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, yang tengah menggagas pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai potensi lokal yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Dalam paparannya, Bapak Aris menjelaskan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam lokal seperti eceng gondok tidak hanya sebagai solusi ekologis, tetapi juga sebagai peluang ekonomi berbasis komunitas.

Pada saat awal embung berfungsi, masyarakat mulai memanfaatkannya sebagai arena memancing dan rekreasi air, bahkan oleh Pemerintah Desa Duduwetan pernah dimanfaatkan sebagai sarana wisata dengan mengandalkan keindahan dan kenyamanan suasana embung, membangun fasilitas rekreasi eksotik berupa jembatan bambu dan wisata perahu. Seiring berjalannya waktu permukaan waduk mulai ditumbuhi oleh gulma air eceng gondok. Kondisi ini sangat merugikan masyarakat karena kedua jenis gulma air ini, terutama eceng gondok, menyebabkan permukaan air menjadi tertutup sehingga kegiatan produktif seperti budidaya ikan dalam karamba, kegiatan rekreatif seperti memancing dan menjala ikan, serta wisata dan olahraga air menggunakan perahu dan lain sebagainya menjadi terhambat. Saat ini juga sedang dilakukan kajian untuk memanfaatkan seluruh badan tumbuhan eceng gondok tersebut menjadi pupuk organik. Kawasan embung sungai Lereng ini masih sangat memungkinkan untuk kembali diberdayakan potensinya apabila setidaknya 50% dari areanya dapat dibebaskan dari gulma air eceng gondok dengan cara pengelolaan yang produktif. 

Potensi sumber daya hayati indigenous salah satunya produksi kelapa yang melimpah tersebut menghasilkan limbah antara lain berupa batok kelapa dan sabut kelapa yang berpotensi untuk dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah yang signifikan. Batok kelapa dapat diproses menjadi arang batok yang mempunyai nilai jual tinggi, baik sebagai arang biasa maupun apabila diolah menjadi arang briket dapat menjadi produk yang memiliki pasar ekspor, atau diolah lebih lanjut menjadi arang aktif untuk industri farmasi, baterai, filtrasi dsb.

Komunitas Anteng Lereng didirikan berdasarkan pertimbangan diatas, dengan memperhatikan kearifan lokal sebagai penghormatan terhadap keseimbangan dan kelestarian lingkungan, serta dengan memanfaatkan potensi indigenous maupun potensi lingkungan sekitar.

Gagasan ini mendapat sambutan positif dari pihak Kecamatan Grabag. Bapak Sekretaris Camat Grabag dan Kasi Pemberdayaan turut hadir dan menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Pembentukan Komunitas Anteng Lereng diharapkan menjadi wadah kolaboratif antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah dalam mengelola potensi lokal secara inovatif dan berdaya guna.

Dengan langkah awal yang kuat ini, Kecamatan Grabag membuka lembaran baru dalam pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, menjadikan alam sebagai sahabat dalam mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment