Penyerahan bantuan atensi dari Balai Sentra Antasena Magelang kepada 10 penyandang disabilitas di desa wilayah Kecamatan Grabag

Balai Sentra Antasena Magelang menunjukkan komitmennya dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan menggelar acara penyerahan bantuan atensi kepada 10 penyandang disabilitas di Desa Grabag, Kecamatan Grabag. Acara tersebut disambut hangat oleh para penerima dan menjadi momen yang penuh makna bagi mereka yang hidup dengan tantangan khusus.

Bantuan atensi yang diserahkan oleh Balai Sentra Antasena Magelang tidak hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga merupakan bentuk perhatian dan dukungan moral kepada para penyandang disabilitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

"Kami merasa sangat bersyukur atas bantuan atensi yang diberikan oleh Balai Sentra Antasena Magelang. Ini akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan kami sehari-hari dan juga memberikan semangat baru untuk terus berjuang," ungkap salah seorang penerima bantuan dengan senyum bahagia di wajahnya.

Bantuan atensi yang disalurkan mencakup berbagai kebutuhan penting bagi penyandang disabilitas, seperti alat bantu jalan, kursi roda, alat komunikasi, dan perlengkapan lainnya yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memberikan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk para penyandang disabilitas. Melalui penyerahan bantuan atensi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan mereka dan mendorong inklusi sosial yang lebih luas," ujar Kepala Balai Sentra Antasena Magelang, Ibu Siti Rahayu.

Acara penyerahan bantuan atensi ini juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat setempat dan pejabat pemerintah, yang memberikan apresiasi atas upaya Balai Sentra Antasena Magelang dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, termasuk para penyandang disabilitas.

Dengan adanya bantuan atensi dari Balai Sentra Antasena Magelang, diharapkan para penyandang disabilitas di Desa Grabag dan sekitarnya dapat merasakan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan hidup mereka. Semangat gotong royong dan kepedulian kepada sesama terus menjadi pendorong bagi terwujudnya masyarakat yang inklusif dan berkeadilan bagi semua.