Pelatihan PSDM Konvergensi Penangulangan Stunting Kecamatan Grabag
Berita Terkait
- Validasi dan Pertemuan Awal Calon Penerima Bantuan PKH0
- Camat Apresiasi Konsistensi Pelaksanaan Apel Pagi ASN Kantor Kecamatan Grabag0
- Pentas Seni Diselingi dengan Penyerahan Trophi Juara Lomba 0
- Para Pelajar SD Meriahkan Panggung Malam Pentas Seni0
- Pelepasan Mahasiswa KKN STTKD Yogyakarta di Patutrejo0
- Gebyar Kampung KB Desa Bakurejo0
- Lomba Nyanyi Solo Tingkat SD0
- PROFESIONALISME DALAM BEKERJA ADALAH TUNTUTAN MUTLAK BAGI ASN0
- Pembinaan IMP PPKBD dan SUB Hadirkan Seksi Ekobang Kecamatan Grabag Sebagai Nara Sumber0
- BNI Cabang Purworejo Bagi KKS BPNT Tahap ke-4 di Kecamatan Grabag0
Berita Populer
- Ada Perubahan Jadwal Pembentukan PPS, Calon Anggota PPS Harus Tahu
- Tanda Kebesaran Buka-Tutup
- Ikrar Halal Bihalal Keluarga Kecamatan Grabag
- SOSIALISASI APLIKASI SIKS-NG
- KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
- Pentas Wayang Kulit Ki Seno Nugroho di Lapangan Desa Ketawangrejo Sedot Ribuan Penonton
- TP PKK Kabupaten Purworejo Evaluasi 10 Program Pokok PKK di Desa Kedungkamal
- Tahun 2020 Kecamatan Grabag Akan Miliki Puskesmas Rawat Inap
- PENTINGNYA GIZI DAN LAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
- Gebyar Kampung KB Desa Bakurejo
GrabaGGayeng -- Program Inovasi Desa (PID) Kecamatan Grabag menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) Bagi Aparat Desa dan Kader Pembangunan Manusia (KPM). Acara ini juga dihadiri oleh TA Kabupaten Purworejo dan seluruh TPID Kecamatan Grabag
Kegiatan ini diselenggarakan di Aula PPK Grabag, yang dihadiri oleh Aparat Desa dan KPM se-Kecamatan Grabag (Rabu 28/8) .
Camat Grabag Ahmat Jainudin, S. IP, MM
Camat Grabag Ahmat Jainudin, S. IP, MM membuka secara resmi acara ini dan sekaligus bertindak sebagai nara sumber dengan materi Peran Desa dalam Kegiatan Konvergensi Pencegahan Stunting.
Stunting juga dapat diartikan kerdil atau pertumbuhan yang lebih rendah/ kecil dari pertumbuhan standar menurut umurnya. Pemerintah desa beseta tokoh masyarakat dan semua unsur kelembagaan dan kemasyarakatan yang ada harus bersama-sama mendukung pencegahan stunting, yang ditunjang SDM masyarakat yang mumpuni.
H. Thohir (DKK Kabupaten Purworejo)"Identifikasi komitmen untuk kita kawal agar masuk dalam APBDesa dan RKPDesa", kata Ahmat Jainudin. "Semoga Stunting di Grabag semakin kecil, bahkan kalau bisa tidak ada Stunting di Grabag", tambahnya.
Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo yang diwakili oleh H. Thohir menyampaikan materi Stunting dan Pemantauan Layanan Konvergensi Pencegahan Stunting dan Deteksi Stunting dan Pemantauan Layanan Konvergensi Pencegahan Stunting.
Stunting adalah permasalahan yang banyak terdapat di negara-negara berkembang ataupun miskin. Hal ini disebabkan oleh masalah gizi buruk yang berkepanjangan.
Untuk di Kabupaten Purworejo penderita stunting ada sekitar 9,6 % dari total penduduknya. Untuk di Purworejo daerah yang terdapat penderita stunting rata-rata terdapat di daerah pegunungan seperti Kaligesing dan Bruno, hal ini disebabkan selain menderita gizi buruk juga disebabkan oleh banyaknya pernikahan pada usia dini.
Penyebab Stunting bisa dikatakan sangat kompleks, selain dari kurangnya gizi yang berkepanjangan, juga karena faktor lingkungan yang kurang sehat, pola makan yang kurang baik, pola asuh anak yang salah dsb. Namun Stunting bukanlah dari faktor keturunan.Kondisi Stunting masih dapat diperbaiki secara efektif sebelum usia 2 tahun.
Akibat dari Stunting adalah gagal tumbuh, gangguan perkembangan, gangguan metabolisme tubuh, sehingga rentan terkena gangguan penyakit tidak menular.
Sistem Kesehatan Desa yang melibatkan lintas sektor/ LSM adalah tujuan untuk mewujudkan Desa Sehat. Kerjasama yang sinergis semua komponen dapat memperbaiki kesehatan masyarakat di desa, yang berarti untuk Stunting otomatis dapat ditekan seminim mungkin.
Untuk deteksi Stunting dengan pengukuran TB, BB, lingkar kepala, lingkar lengan atas memakai alat pengukur yang memenuhi standar, dan pengukuran sesuai aturan teknisnya, karena kesalahan dalam pengukuran dapat berakibat fatal, karena Stunting bisa tidak terdeteksi sedari awal. Dan selanjutnya pengukuran dilakukan secara rutin untuk dipantau perkembangannya, disamping secara terus menerus penanganannya.
Sedangkan Sutinah Bidan Koordinator UPT Puskesmas Grabag menambahkan peran penting keluarga dalam pencegahan Stunting.
Pendamping Desa Kecamatan Grabag Priyo Sujarwo menyampaikan tentang Pengorganisasian Pelaku Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa dan dilanjut Penyusunan Rencana Tindaklanjut Desa oleh TPID. Disampaikan kategori bayi baru lahir yang beresiko dari Stunting, dengan ciri TB bayi kurang dari standar. Tahapan yang mendesak setelah sosiali sasi ini adalah rembug Stunting maksimal minggu kedua bulan September antara Pemerintah Desa, lembaga desa dan kemasyarakan dan semua unsur-unsur terkait, untuk tindaklanjutnya dalam input Stunting dalam APBDesa, RKPDes.
Selanjutnya dibuka seksi pertanyaan, banyak sekali yang dipertanyakan dari para peserta, para peserta yang mengajukan pertanyaan mendapatkan hadiah yang langsung diberikan oleh panitia.
Acara ditutup, dan ada hadiah doorprize yang dibagi untuk para peserta dengan nomor hadiah yang ditempel di bawah tempat duduk para peserta, yang selanjutnya ditukar dengan hadiah.
Stunting adalah permasalahan yang urgen dan harus segera diketahui oleh semua masyarakat, sehinggaharus disosialisasikan kepada masyarakat, agar Stunting dapat dihindari dan jumlah angka penderitanya dapat ditekan seminim mungkin. Peran keluarga adalah yang paling penting. Kita jaga-anak-anak karena mereka adalah aset paling berharga dan generasi penerus bangsa, di pundak mereka terletak nasib bangsa. (Mzg).